Hallo Sahabat CGP
Saya Srimawarni_Kelas CF21_SDN 5 Pulau Besar
KETERKAITAN
MODUL 2.2
Peran
sebagai Coach di Sekolah
Sebagai
seorang coach di sekolah, peran utama saya adalah menjadi fasilitator yang
membantu guru-guru memahami dan mengembangkan potensi terbaik mereka. Saya
bertindak sebagai pendamping yang mendengarkan, menginspirasi, dan
memberdayakan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
bermakna. Dalam praktiknya, pendekatan coaching memungkinkan saya untuk:
- Mengenali Kebutuhan Individu Guru
- Setiap guru memiliki kebutuhan,
tantangan, dan kelebihan yang unik. Melalui pendekatan coaching, saya
dapat membantu mereka menemukan solusi yang relevan untuk mengatasi
hambatan dalam pembelajaran.
- Mendorong Refleksi dan Tindakan
- Coaching berfungsi sebagai alat
untuk mendorong guru mengevaluasi praktik mereka sendiri,
mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan merancang tindakan
yang strategis.
- Membangun Hubungan Kolaboratif
- Pendekatan coaching menciptakan
ruang untuk dialog yang terbuka dan saling mendukung, yang memperkuat
rasa percaya antara saya sebagai pemimpin pembelajaran dengan guru.
Pada
Pembelajaran Berdiferensiasi
- Hubungan dengan Coaching:
Coaching
membantu saya membimbing guru dalam memahami kebutuhan beragam siswa mereka,
baik dari aspek kemampuan, minat, maupun gaya belajar. Dengan keterampilan
coaching, saya dapat mendampingi guru untuk merancang strategi pembelajaran
yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan siswa.
- Contoh:
Melalui sesi coaching, saya dapat memotivasi guru untuk mencoba metode
berbeda, seperti menggunakan tiered assignment atau pilihan aktivitas
belajar.
Pada
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE)
- Hubungan dengan Coaching:
Dalam coaching, saya juga menerapkan prinsip-prinsip PSE, seperti empati, mendengarkan aktif, dan kesadaran emosional. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas hubungan saya dengan guru tetapi juga membantu guru menerapkan PSE dalam interaksi mereka dengan siswa. - Contoh:
Saya dapat mengarahkan guru untuk menciptakan kegiatan refleksi emosi di
kelas atau membangun hubungan positif dengan siswa yang sulit.
Keterkaitan
Keterampilan Coaching dengan Pengembangan Kompetensi sebagai Pemimpin
Pembelajaran
- Meningkatkan Kemampuan Berkolaborasi
- Coaching mengajarkan saya pentingnya
membangun hubungan berbasis kepercayaan. Sebagai pemimpin pembelajaran,
ini membantu menciptakan budaya kerja yang suportif dan kolaboratif di
sekolah.
- Mendorong Peningkatan Berkelanjutan
- Dengan keterampilan coaching, saya
mampu mengidentifikasi potensi guru dan membantu mereka membuat rencana
pengembangan profesional yang sesuai. Hal ini berdampak langsung pada
kualitas pembelajaran di kelas.
- Meningkatkan Kepekaan terhadap
Beragam Perspektif
- Coaching melatih saya untuk lebih
peka terhadap kebutuhan individu, baik guru maupun siswa. Ini memperkuat
kemampuan saya dalam membuat keputusan yang inklusif dan adil.
- Menumbuhkan Kepemimpinan Berbasis
Empati
- Coaching mengajarkan pentingnya
mendukung orang lain dengan empati dan penghargaan terhadap potensi
mereka. Sebagai pemimpin pembelajaran, pendekatan ini menciptakan
lingkungan yang memberdayakan semua pihak.
Kesimpulan
Refleksi
Melalui
peran sebagai coach, saya tidak hanya mendukung pengembangan profesional guru
tetapi juga mendorong terciptanya pembelajaran yang holistik dan berdampak.
Keterkaitan antara coaching, pembelajaran berdiferensiasi, dan pembelajaran
sosial-emosional memperkuat pemahaman saya bahwa pendidikan adalah proses
kolaboratif yang memprioritaskan hubungan manusiawi. Dengan mempraktikkan
coaching, saya semakin berkembang sebagai pemimpin pembelajaran yang adaptif,
empatik, dan visioner.