KMD BAGI KAMABIGUS DESEMBER 2022 (RESUME)

 RESUME KURSUS MAHIR DASAR

GOLONGAN PENGGALANG

 

O

L

E

H


SRIMAWARNI, S.Pd.SD

 

PANGKALAN GUGUD DEPAN SD NEGERI 5 PULAU BESAR

KWARRAN PULAU BESAR

KWARCAB BANGKA SELATAN

TAHUN 2022



IDENTITAS  GURU


                                                  

PENGESAHAN

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

 


Disusun Oleh :


SRIMAWARNI, S.Pd.SD.

NIP 197112311996112003


Disahkan 


Pulau Besar, 20 Desember 2022

Penulis,


SRIMAWARNI, S.Pd.SD



Koordinator PKB Kepala SDN 5 Pulau Besar    



................................  SRIMAWARNI, S.Pd.SD.

NIP.                                           NIP. 197112311996112003



I. LATAR BELAKANG

Mengapa perlu orientasi?

Agar peserta kursus mengetahui gambaran dasar kegiatan kursus yang diikuti sasaran orientasi kursus ?

Muara Orientasi Kursus Meliputi :

Mekanisme Kursus

Aturan Main Kursus

Materi Kursus

Bentuk Kegiatan Dalam Kursus.

Aplikasi orientasi dalam kursus mengacu pada pp yang mengatur tentang diklat anggota dewasa dalam gerakan pramuka, yang secara sederhana seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.

 


In put

Pembina Gugusdepan, atau calon Pembina Gugusdepan. 

Orang Dewasa yg telah pernah menjadi anggota Pramuka baik S, G, T, maupun D

Andalan atau anggota Majelis Pembimbing yg berkeinginan menambah wawasan dan mendalami Pendidikan Kepramukaan.

Proses

Komponen Proses terdiri dari Pelatih, Panitia, Sarana-Prasarana, dan Materi Kursus yg terdiri dari 4 Tahapan :

Tahapan Orientasi 

Tahapan Penguatan

Tahapan Penerapan 

Tahapan Pengukuhan 

Out-Put

Memahami AD & ART Gerakan Pramuka

Memahami Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

Memahami Prinsip Dasar dan Metode Pendidikan Kepramukaan

Memahami Gerakan Pramuka dan program pendididikan anggota muda.

Memahami cara mengelola satuan secara umum

Memahami cara membina S, G, T atau D

Memahami berbagai upacara baik S, G, T, maupun D

Mengetahui cara membentuk dan menyelenggarakan kegiatan forum S, G, T, D

Mengetahui SKU/TKU; SKK/TKK untuk S, G, T, D, serta cara mengujinya.

Memahami berbagai keterampilan dasar latihan dan teknik Pendidikan Kepramukaan untuk golongan S, G, T, D

Mengetahui administrasi regu, satuan dan Gudep

Memahami peran dan fungsi Majelis Pembimbing Dapat membuat program latihan sedikitnya selama satu tahun.

OutCome

Menjadi Pembina Pramuka di Gugusdepan atau siap untuk membentuk Gugusdepan yg baru.

Menjadi Pembina Pramuka Mahir yg dapat mengemban sistem nilai Gerakan Pramuka.

Dapat menerapkan dan mengembangkan materi kecakapan atau keterampilan dasar yg disampaikan dalam kursus tersebut.


MASA PENGEMBANGAN (NARA KARYA – 1)

Aktif membina salah satu satuan S, G, T, atau D.

Dapat memberi contoh penerapan nilai-nilai dan kecakapan bagi peserta didiknya.

Dapat membuat program latihan secara berkesinambungan menurut prosedur yg ada dan dapat melaksanakan program tersebut dg baik.

Pembina S sedikitnya dapat membentuk seorang S Tata dg lima TKK, Tiga orang S Bantu dg masing-masing tiga TKK, dan lima orang S Mula dg masing-masing satu TKK.


MASA PENGEMBANGAN (NARA KARYA – 1)

Pembina G sedikitnya dapat membentuk seorang G Terap dg lima TKK, tiga orang G Rakit dg masing-masing tiga TKK, dan lima orang G Ramu dg masing-masing satu TKK.

Pembina T, sedikitnya dapat membentuk seorang T Laksana dg lima TKK, dua orang T Bantara dg masing-masing tiga TKK, dan tiga orang T yg telah menyelesaikan separuh SKU T Bantara dg masing-masing satu TKK.

Pembina D, sedikitnya dapat membentuk seorang D dg lima TKK, dua orang D yg telah menyelesaikan 75% SKU D dg masing-masing tiga TKK, dan lima orang D yg telah menyelesaikan 50% SKU D dg masing-masing satu TKK.


II. PELAKSANAAN

KMD BAGI KAMABIGUS BANGKA SELATAN dilaksanakan mulai tanggal 11 s.d. 16 Desember 2022 bertempat di BPMP (Balai Penjaminan Mutu Pendidikan) Kepulauan Bangka Belitung selama 7 (tujuh) hari.

Tata Tertib KMD

1.   Peserta Hadir 10 Menit Sebelum Materi Dimulai,

2. Peserta Mengisi Daftar Hadir Pada Setiap Materi (Sesi Pagi, Siang, Malam)

3. Peserta Wajib Mengikuti Seluruh Rangkaian Kegiatan Kursus Minimal 80%,

4. Peserta Yang Berhalangan Hadir Harus Seizin Pemimpin Kursus,

5. Selama Mengikuti Materi Peserta Dilarang Merokok,

6. Selama Mengikuti Materi Hp Harus Dalam Mode Silent,

7. Wajib Mematuhi Safe From Harm (Peraturan Perlindungan Anggota Pramuka),

8. Wajib Menjaga Kebersihan, Ketertiban Dan Keamanan,

9. Bertanggungjawab Atas Barang-Barang Pribadi,

10. Menginformasikan Dan Menanyakan Keperluan Dapat Dilakukan Ke Ketua Kelompok Dan Panitia,

11. Peserta Wajib Mengenakan Pakaian Yang Telah Ditentukan Sesuai Dengan Yang Tertera Pada Jadwal Kegiatan Dan Atau Kesepakatan Bersama,

12. Penilaian :

       - Kehadiran Peserta

       - Penugasan Dari Pelatih (Perorangan/Kelompok)

       - Kreatifitas Peserta

       - Tes Awal Dan Tes Akhir

       - Keaktifan Peserta Dalam Mengikuti Kegiatan

         Indoor/Outdoor.

13. Apabila Menemukan Barang-Barang Berharga Wajib Memberikan Ke  Panitia.


III. MATERI

1. Bina Suasana

Adalah upaya untuk membina suasana sehingga peserta siap untuk belajar atau siap untuk melakukan sesuatu.       


Yang dimaksud siap: bukan hanya siap secara pisik, tetapi juga siap pikiran, perasaan, mental dan sosialnya, secara menyeluruh. 

Ini diperlukan agar proses dan hasil belajar (atau apapun yang dilakukan) dapat optimal. 

 

2. Pramuka

Mengapa Pramuka? Pramuka membangun karakter

            

3. MABI (Majelis Pembimbing) 

Badan dalam GP di tingkat Nas, Da, Cab, Ran, Desa, dan Gudep, yang memberikan bimbingan, moril, materiel, finasiel dan organisatoris, 3 fungsi pokok MABI

1. FUNGSI BIMBINGAN

TURAH SARAT (Bantuan, pengarahan, Saran, dan Nasihat)  

Mabi berhak hadir dalam setiap musyawarah apa pun di kwartirnya.

2. FUNGSI PARTISIPASI

Aktif dalam segala kegiatan usaha pembinaan dan pengembangan

Berusaha secara aktif mengatasi kesulitan yang dihadapi kwartir dan satuan-satuan Pramuka lainnya.

3. FUNGSI BANTUAN

Mengusahakan secara aktif fasilitas.

Moril, materiel, finansiel yg diperlukan kwartir atau satuan Pramuka

Sidang-sidang MABI

MABINAS, sedikitnya 1 X setahun, 2 X dng KAMABIDA

MABIDA, sedikitnya 1 X dlm 6 bulan, 1 X dlm 1 tahun dengan kamabicab.

MABICAB, sedikitnya 1 X dlm 3 bulan, 1 X dlm 6 bulan dengan kamabiran.

MABIRAN, sedikitnya 1 X dlm 2 bulan, 1 X dlm 6 bulan dengan kamabigus.

MABISA, sedikitnya 1 X dlm 2 bulan, 1 X  6 bulan dengan kamabigus.

MABIGUS, sedikitnya 1 X dlm sebulan

4. KIASAN DASAR

Kiasan dasar merupakan gambaran atau keadaan yang mengkiaskan dan melatar belakangi suatu kegiatan melalui dasar-dasar pemikiran mendalam, yang diambilkan dari nilai-nilai, budaya bangsa dan perjuangan Gerakan Pramuka Indonesia.  

Tujuan kiasan dasar kepramukaan digunakan sebagai latar belakang suatu kegiatan kepramukaan sehingga memberikan gambaran yang mengesankan bagi peserta didik agar isi latihan bisa dipahami dengan seksama, dan mendalam.


Oleh karena itu penggunaan kiasan dasar dalam kepramukaan hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan jiwa anggota muda, dewasa muda, dan dewasa. Berikut contoh kiasan dasar untuk :

Siaga : hal - hal yang fantastis

Penggalang : hal yang berkaitan dengan kepahlawanan, perjuangan, yang fantastis lebih sedikit dari Siaga.

Penegak : hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan hal yang menyangkut kekuatan lebih sedikit, yang fantastis sangat sedikit sekali.

Pandega : simulasi tentang jabatan kepemimpinan yang menyangkut kepahlawanan, perjuangan, dan kemasyarakatan lebih sedikit dari kiasan dasar yang ada di Penegak.

Orang Dewasa: hal-hal yang menyangkut darma bakti, dan semua kiasan bagi Penggalang, Penegak, dan Pandega dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.


5. Golongan Pramuka

           


   

Pramuka Siaga –  Kelompok kecil anak Siaga berjumlah 5 sampai 10 orang disebut = Barung – tempat berjaga / atau  rumpun bambu diartikan sebagai tempat persatuan kecil/ sumber senjata yang berupa bambu runcing dalam perjuangan; 

Kumpulan Barung (2 sampai dengan 4 barung) disebut = Perindukan artinya rumah besar, – tempat anak-anak bernaung atau menginduk. 

       


     

Pramuka Penggalang – Kelompok kecil anggota Penggalang (5 s.d 10 orang) disebut = regu – berarti gardu tempat berjaga; 

Kelompok Regu (2 sampai 4 regu) disebut = Pasukan (pa-sukuan) = tempat suku berkumpul atau – satu kelompok prajurit  


            


Pramuka usia 16 th-20 th disebut Penegak, Mengkiaskan menegakkan NKRI  17 – 8 - 1945

Satuan Pramuka Penegak.  Kumpulan 3 sampai 10 Penegak disebut Sangga - rumah kecil untuk penggarap  sawah/ ladang. 

Ambalan – (2 atau 4 sangga) tempat kegiatan yang hidup, dinamis, berulang.

Satuan Pramuka Pandega. Reka – tempat anak muda berkreasi;  Racana - Pondasi, alas tiang umpak atap.

                



                    

6. Membina Pramuka

Membina Pramuka merupakan kegiatan memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing dan mengembangkan:

a. Kepribadian

b. Pengetahuan dan keterampilan

c. Kecendrungan/keinginan serta kemampuan, peserta didik sehingga menjadi manusia yang: kreatif, inovatif, pelopor dan mandiri. 


Syarat penting dalam membina adalah:

Mengetahui sifat kejiwaan peserta didik. Sifat-sifat anak usia Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.

Mengetahui keinginan / kebutuhan peserta didik.

Mengetahui latar belakang (budaya, sosial, ekonomi)  peserta didik.

Pembinaan harus menarik minat peserta didik. Di sini materi pembinaan dapat dibungkus dengan lagu, tari, gerak, permainan, perlombaan, ceritera, penugasan, bakti yang sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. 


Sifat-sifat anggota Pramuka Siaga.

Senang meniru

Senang berdendang, menari dan bernyanyi

Suka dipuji, mudah merajuk

Senang menceriterakan dan mengadukan apa yang diketahui dan dialaminya.

Rata-rata masih manja

Suka berbekal

Sangat senang bermain 




Cara membina Siaga

Dilakukan dengan penuh kasih sayang dan lemah lembut.

Membina Siaga adalah phase awal dalam pendidikan maka sifat-sifat Pembina Siaga yang  tidak tidak bisa dicontoh oleh anak usia Siaga harus tidak dimunculkan di permukaan. Misalnya Pembina merokok, membentak-bentak, berkata agak jorok, dsb.

Materi pembinaan banyak dibungkus, sehingga menarik (misalnya menceriterakan sifat-sifat kepahlawanan yang perlu dicontoh, dengan sosio drama).

Sesuatu yang khayal, baik untuk mempuk imajinasi Siaga, tetapi jangan dilebih-lebihkan. Ceritera tentang fabel, farabel baik untuk Siaga. Dalam abad modern ini baik apabila imajinasi tersebut dipadukan dengan teknologi. 

Permainan perang-perangan tidakcocok untuk kejiwaan Siaga.

Siaga harus sudah diperkenalkan secara “nyata” bagaimana setiap hari berbuat kebaikan. Baik dalam latihan, maupun melalui pesan Pembina untuk melaksanakannya di rumah. 

Untuk melatih kreativitas Siaga (otak belahan kanan), maka akan sangat baik mereka ditugasi membuat lagu sederhana (jinggle), tarian, menulis pengalaman, atau mengarang, atau membuat yel-yel yang menyemarakkan kasih sayang. 

Kehidupan Siaga itu ada di Perindukan.

Pembina lebih banyak “ing ngarso sung tulodo”.


4. Sifat-sifat Pramuka Penggalang

Sebagian sifat-sifat Siaga masih ada (variatif masing-masing anak).

Senang bergerak, senang mengembara

Usil, lincah, senang mencoba-coba

Mulai menyukai lawan jenis

Suka dengan sifat-sifat kepahlawanan

Suara sudah mulai pecah/ parau bagi penggalang putra.

Cara Membina Penggalang

Dapat menggunkan sebagian cara-cara membina Siaga (sifatnya situasional)

Kegiatan yang menantang, pengembaraan (hiking, climbing, camping, ) paling disukai penggalang. Namun demikian harus dipersiapkan dengan teliti faktor keamanannya, dan tidak boleh terlalu sering dilakukan.

Kegiatan yang mengacu kedisiplinan sangat penting diberikan (misalnya berjenis-jenis PBB dan upacara). 

Rewards dan punishment mutlak harus dilakukan, dan ditegakkan.

Kehidupan penggalang ada di Regu, oleh karena itu kekompakan, kreativitas, dan disiplin beregu harus dipelihara. 

Pembina lebih banyak “ing madyo mangun karso” (di tengah-tengah membangkitkan kehendak & semangat belajar/ bekerja).


Penegak, sifat-sifatnya:

Masa sosial (Kohnstamn)

Mencari identitas/ jati diri

Stabilitas emosionalnya belum mantap (mudah terprofokasi, mudah berubah) 

Gemar pada kenyataan

Mengenal Cinta - agresif

Kemauan kuat, sulit dicegah, apabila tidak melewati kesadaran rasionalnya


7. Cara membina Penegak

Perangkat struktur kepenegakan ditertibkan, bila belum ada dibentuk lebih dahulu. Dewan Ambalan, dibentuk dengan benar, tidak main tunjuk.

Dimulai bertanggung-jawab atas keputusan musyawarah, dan menjalankan keputusan Dewan Ambalan.

Keinginan Penegak yang kuat tidak dipatahkan, tetapi dijalurkan (on the track). 

Memberikan kondisi lingkungan yang baik.

Pada tingkat Bantara, Penegak mulai dikondisikan untuk memperbaiki lingkungan yang kurang baik, semampunya.  

Pada tingkat Laksana, Penegak dikondisikan untuk  mengembangkan lingkungan ke arah yang lebih baik. 

Penegak sudah mulai dikenalkan bagaimana “learning by doing”; “Learning to earn”; “Learning to serve”.

Untuk mempertahankan satuan terpisah di perkemahan sebaiknya Pembina menyerahkan tanggung-jawab kepada Pradana dan Pemuka Sangga, namun harus tetap mengkontrol.





8. Sifat-sifat Pandega

Sebagian besar sifat Penegak ada pada Pandega.

Pandega lebih terkonsentrasi pada kelompok dyadic atau triadic (kelompok duaan, atau tigaan). Jarang sekali (hampir tidak pernah ada) mereka secara bersama-sama melakukan kegiatan kemana-mana dalam jumlah 5 orang sampai  10 orang secara bersama-sama. Oleh karena itu “Reka” itu dibentuk cukup dengan 2 atau 3 orang sudah bisa. 

Dalam berhubungan dengan lain jenis Pandega tidak seagresif Penegak, tetapi  lebih terbuka dibandingkan dengan Penegak. 

Untuk mempertahankan satuan terpisah di perkemahan Pembina cukup menyerahkan tanggung-jawab kepada Pradana dan penyadaran umum dalam apel pagi, atau apel malam menjelang tidur. Biasanya mereka sudah saling mengkontrol, tapi sering terjadi kalau ada penyimpangan di antara mereka saling melindungi – pada norma atau nilai yang dianggap sebagai nilai baru. 

Cara membina Pandega

Cara yang paling baik dalam membina Pandega adalah tidak bersifat menggurui, semua keputusan Racana baik yang menyangkut visi, misi, strategi, program kerja, rencana kerja, ataupun rencana kegiatan latihan dilaksanakan secara musyawarah, dan komitmen untuk patuh terhadap keputusan-keputusan yang telah ditetapkan sungguhpun tadinya ia tidak menyepakati.

Pembina bertindak sebagai ”penghubung antar sistem”, artinya apabila ada materi-materi latihan yang diinginkan oleh Pandega yang tidak dikuasai oleh Pembinanya, maka Pembina mencari keluar (out sourcing), sungguhpun bisa saja meminta kepada anggota Pandega untuk mencarinya sendiri, sekaligus bertindak sebagai penghubung antar sistem.

Evaluasi kegiatan dapat dilakukan secara bersama-sama antara Pembina dan anggota Racana secara questioning.

Apabila kegiatan di Racana sudah mapan maka Pembina lebih banyak bertindak sebagai motivator, mentor dan konsultan.

Pembina 90% bertindak tut wuri handayani.


  IV. DOKUMEN KEGIATAN

Foto Kegiatan

      

       

Pulau Besar, 20 Desember 2022

Penulis,


SRIMAWARNI, S.Pd.SD

NIP. 197112311996112003

Bagi Bapak/Ibu yang mau download disini ya https://bit.ly/RESUMEKMDKS2022


1 Komentar

Lebih baru Lebih lama